Rabu, 12 Juni 2013

Konsep Game Design

Apa sih konsep game design itu? mungkin dari sebagian orang ada yang belum mengetahui apa itu yang dimaksud dengan konsep game design. Langsung saja saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep game design adalah suatu konsep awal untuk pembuatan game dan itulah tugas dari seorang game designer yaitu untuk mengolah dari ide awal sampai jadi satu konsep game yang menyenangkan untuk dimainkan. Sedangkan Game Designer adalah bagian atau posisi dari beberapa elemen dalam pembuatan game, adapun peranan dari game designer adalah merancang konsep alur cerita, karakter dan segala aspek yang berhubungan dengan game yang akan dikembangkan. Alur cerita dibuat dengan kreatif sehingga game menjadi hidup (seolah-olah ada dikehidupan nyata). Diperlukan imaginasi sang game designer untuk merancang alur yang bukan hanya bagus namun juga menarik.
Game designer memiliki peranan yang vital dalam pembuatan game. Mirip seperti arsitek yang merancang gedung sebelum dibangun. Seorang game designer harus merancang konsep gamenya dulu sebelum mulai dibuat.

Untuk gambaran singkat tentang peranan yang dijalankan oleh game designer, saya ambil contoh ide game petualangan tadi. Dari ide tersebut, seorang game designer harus meracik elemen-elemen yang fun untuk dimainkan, misalnya:
Tujuan apa yang harus dicapai oleh pemain?
Halangan apa yang akan ada dalam game itu?
Hadiah apa yang diperoleh oleh pemain dalam game itu
Elemen estetika apa yang cocok untuk ide game ini?
Proses meracik dan mencari jawaban untuk nilai fun dari elemen-elemen itulah yang jadi tugas seorang game designer dalam proses pembuatan game.
Apa saja sih yang perlu diolah dari ide awal tadi?
Secara garis besar, ada beberapa elemen yang perlu diolah dari ide awal sampai jadi game, seperti:
Mekanik. Elemen ini bisa dikatakan sebagai aturan-aturan yang ada di dalam game. Agar lebih jelas, saya ambil contoh elemen-elemen mekanik dari game Pac-Man:
Kondisi awal permainan (Start Game); Karakter Pac-Man (memiliki sejumlah nyawa) yang akan dimainkan dalam suatu maze. Ada empat musuh (hantu) yang berada dalam sangkar di tengah maze. Di dalam maze itu juga ada sejumlah objek (dots) yang harus dikumpulkan oleh pemain.
Kondisi akhir permainan (Game Over); Ada dua tipe game over, yaitu:
Menang: ketika pemain berhasil mengumpulkan semua dots di dalam maze, sebelum nyawa si Pac-Man habis.
Kalah: ketika nyawa si Pac-Man habis sebelum pemain berhasi mengumpulkan semua dots di dalam maze.
Aturan untuk aksi yang ada di dalam game:
Pemain bisa menggerakkan si Pac-Man ke atas, bawah, kiri dan kanan untuk mengumpulkan dots di dalam maze.
Pemain harus menghindari sergapan hantu yang berusaha menangkap si Pac-Man.
Kalau hantu berhasil menangkap si Pac-Man, maka nyawanya berkurang satu.
Ada kondisi spesial dimana si Pac-Man bisa memakan hantu yang mengejarnya. Untuk itu, pemain harus mendapatkan power dots yang tersebar di dalam maze.
Tadi adalah beberapa contoh elemen mekanik yang umumnya ada di dalam game. Tugas game designerlah untuk merancang aturan/mekanik tadi berdasarkan ide awal yang diperoleh.
Dinamik. Ini adalah elemen yang muncul ketika aturan/mekanik tadi dilakukan oleh pemain saat bermain. Game designer perlu memperhatikan aspek fun dari elemen ini, misalnya dalam contoh game Pac-Man tadi:
Kalau hantu memiliki kecepatan X, apa yang terjadi? Apakah pemain jadi kesulitan untuk menghindari hantu sambil mengumpulkan dots? Atau pemain jadi terlalu mudah untuk memenangkan permainan?
Apa yang terjadi kalau pemain berusaha mengumpulkan semua power dots terlebih dulu? Perlu berapa power dots yang disediakan agar game ini tetap fun untuk dimainkan?
Goal/Objektif. Ini adalah target yang harus dicapai oleh pemain dalam game. Misalnya dalam contoh game Pac-Man tadi, target untuk pemain adalah mengumpulkan semua dots yang ada di dalam maze sebelum nyawa si Pac-Man habis.
Seorang game designer perlu memperhatikan apakah objektif dalam game ini cocok dengan ide awal yang diperoleh. Selain itu perlu dipertimbangkan juga apakah objektif tersebut sudah cukup fun dan menantang untuk dimainkan.
Avatar. Elemen ini adalah representasi dari objek yang dimainkan oleh pemain. Dalam contoh game Pac-Man tadi, avatar yang dimainkan adalah si Pac-Man. Untuk menentukan avatar ini, game designer perlu mempertimbangkan pilihan yang cocok dan fun dari ide awal yang diperoleh.
Tema. Ini adalah elemen yang membungkus mekanik tadi jadi satu paket game yang fun untuk dimainkan. Misalnya seperti game Mario Bros, yang merupakan game dengan tema petualangan seorang tukang ledeng di dunia fantasi. Atau game Temple Run yang juga game petualangan dengan karakter seorang petualang ala Indiana Jones.
Menurut kamu, game Pac-Man yang kita bahas tadi memiliki tema apa?


Mewujudkan ide ke dalam bentuk visual
Siapa yang mewujudkan ide dan elemen-elemen estetika tadi hingga bisa kamu lihat di dalam game?
Game artist.
Game artist berperan dalam pembuatan aset-aset grafis yang digunakan untuk mewujudkan ke dalam bentuk visual.
Aset grafis seperti apa sih yang perlu dibuat oleh game artist? Sebagai gambaran saya ambil contoh dari ide game petualangan ala Indiana Jones tadi, elemen visual yang dibutuhkan misalnya:
Karakter yang dimainkan oleh pemain. Animasi karakter tersebut saat dimainkan.
Musuh yang harus dihadapi pemain.
Dunia tempat si karakter itu berinteraksi.
Efek visual dalam game.
Tadi barulah contoh kecil dari elemen-elemen visual yang perlu dibuat oleh game artist. Masih banyak lagi elemen-elemen visual yang ada dalam game. Karena itu biasanya dalam pembuatan game posisi game artist ini terbagi jadi beberapa disiplin, seperti:
Concept artist.
2D artist.
3D artist.
Animator.
Ada 2 cara yang dapat digunakan dalam membuat game, yaitu :
1. Dengan membuat sendiri program yang akan digunakan untuk membuat game ( umumnya professional game developer yang menggunakan cara ini).
2. Dengan menggunakan program jadi yang tinggal kita gunakan.
Untuk membuat program sendiri tidak akan kita bahas disini karena tujuan penulisan ini adalah untuk amateur game developer , tapi sekedar pengetahuan saja, untuk membuat program sendiri kita harus memahami bahasa pemrograman , dan untuk membuat program sendiri, kita dapat menggunakan “Visual Basic”, “C++”,dll.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar